METODE ONPAGE SEO.
Optimalisasi website melalui metode ini lebih bersifat teknis karena yang harus dioptimize adalah halaman website itu sendiri.
Metode ini berpengaruh sekitar 60% terhadap SERP berdasarkan kata kunci yang Anda bidik.
Untuk melakukan optimalisasi onpage, dibutuhkan kemampuan teknis minimal menguasai dasar-dasar HTML.
Sebelum membahas teknis onpage, kita juga harus mempertimbangkan faktor lain yang tidak kalah penting karena mesin pencari juga sangat mempertimbangkan faktor berikut ini :
Lokasi Server/Hosting :
lokasi ini sangat berpengaruh terhadap hasil dari pekerjaan SEO yang Anda lakukan.
Jika lokasi server anda di Indonesia, maka pengunjung dari Indonesia akan jauh lebih cepat mengakses dibanding pengunjung dari USA. Namun demikian, dalam kaitannya dengan SEO, hosting di USA lebih optimal untuk kepentingan SEO karena mesin pencari akan lebih cepat melakukan penelusuran di web anda, belum lagi untuk kegiatan link building (yang akan dibahas nanti) sering sekali portal harus memvalidasi link tersebut apakah valid atau tidak dan yang sering terjadi adalah portal tersebut gagal memvalidasi karena akses ke server di indonesia sangat lambat.
Lagi pula biasanya sewa hosting server Indonesia lebih mahal ketimbang server USA.
Mudah-mudahan ke depannya, kualitas internet Indonesia bisa lebih baik lagi sehingga layanan hosting Indonesia tidak kalah dengan hosting asing.
Keterkaitan Nama Domain :
mesin pencari akan lebih mudah memunculkan website anda pada halaman awal jika nama domain anda mendukung.
Misalnya anda membidik kata kunci “software akuntansi” atau “software akunting” maka website yang memiliki nama domain mengandung kata “software akuntansi” atau “software akunting” akan lebih mudah muncul.
Contohnya :
softwareakuntansi.com, softwareakuntansi.net, softwareakunting.net, softwareakuntansigratis.net dan sejenisnya.
Nama domain yang mendukung kata kunci biasanya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam saja atau paling lama seminggu untuk tampil di halaman awal mesin pencari. Caranya cukup mudah yakni upload website anda yang telah dioptimalisasi dengan metode Onpage SEO lalu lakukan beberapa metode Offpage SEO yang akan dibahas nanti.
Jika tidak banyak pesaing yang memiliki PR tinggi, niscaya web Anda bisa tampil di halaman pertama. Silahkan lihat kembali pembahasan dihalaman sebelumnya tentang tingkat kompetisi web di mesin pencari untuk mencari tahu apakah kata kunci yang Anda targetkan memiliki pesaing banyak atau tidak.
Jadi jika anda menghendaki pekerjaan SEO yang lebih ringan, belilah nama domain yang sesuai dengan kata kunci yang anda bidik. Namun demikian, nama domain yang tidak serupa dengan kata kunci tetap memiliki kesempatan untuk tampil pada halaman awal namun pekerjaan SEO yang dilakukan akan lebih berat.
Nama domain yang terbaik adalah .com, .net dan .org jadi usahakan memilih nama domain dengan ekstensi tersebut.
Jika anda sudah terlanjur membeli nama domain dalam bentuk nama perusahaan atau merek, saya menyarankan anda untuk tetap membeli nama domain yang mengandung kata kunci.
Tentunya antara satu domain dengan domain yang lain janganlah memiliki konten yang sama persis karena bisa dianggap duplikasi konten atau alternatif lain gunakan metode 301 redirect.
Anda cukup membuat script PHP dibawah ini, namai dengan file “index.php” lalu upload ke hosting domain perusahaan/merek yang sudah terlanjur dibeli.
<?
Header( "HTTP/1.1 301 Moved Permanently" );
Header( "Location: http://www.domain-kata kunci-anda.com" );
?>
Saya juga menyarankan anda untuk menggunakan nama domain berbayar ketimbang memakai nama domain dan hosting gratisan karena segalanya yang bersifat gratisan kurang terlihat profesional dan tidak ada jaminan yang gratisan itu akan langgeng.
Bounce Rate Adalah berapa persen pengunjung yang datang ke website anda lalu meninggalkan website anda begitu saja tanpa melakukan browsing lebih dalam di website anda.
Semakin tinggi bounce rate maka website akan sulit masuk halaman awal SERP.
Jadi sehebat apapun metode SEO yang anda lakukan nantinya akan sia-sia karena banyak pengunjung web yang ternyata tidak suka dengan website anda.
Penyebabnya bisa jadi karena konten anda tidak berguna, terlalu banyak iklan, navigasi yang tidak jelas, desain yang penuh dengan animasi sehingga memberatkan dan lain sebagainya.
Jadi Anda harus memastikan bahwa website anda layak dikunjungi dan pengunjung mendapat keuntungan atau manfaat dari informasi yang terdapat di website Anda.
Oke, sekarang kita lanjutkan topik inti yaitu metode Onpage SEO. Metode ini merupakan teknis yang harus dikuasai karena Anda harus “mengoprek” halaman website anda sendiri.
Disarankan mengerti dasar-dasar HTML terlebih dahulu agar lebih mahir dalam mengerjakannya. Adapun komponen dasar metode Onpage SEO adalah :
Title (judul) : di tiap halaman website, pemberian judul yang tepat akan membantu website menempati SERP yang tinggi.
Berikut tag title yang biasanya terdapat pada tiap halaman :
Format Title : < title >Tulis Judul Halaman disini…< / title >
Judul halaman yang baik adalah yang mengandung kata kunci yang telah kita bidik.
Optimalnya adalah 64 karakter karena inilah yang akan ditampilkan di SERP.
Jika web kita menjual software akutansi maka contoh pemberian judul yang baik misalnya :
< title >Software Akuntansi | Laporan Keuangan Jadi Mudah< / title >
Jika Anda memiliki brand atau merek yang harus dikenal banyak orang, maka bisa meletakan merek tersebut pada judul halaman.
Misalnya Anda memiliki produk dengan merek “Zorro Accounting”, maka bisa membuat judul halaman menjadi seperti :
< title >Software Akuntansi Indonesia | ZorroAccounting< / title >
Pastikan pada tiap halaman website Anda tidak memiliki judul yang sama (duplicate title) karena akan dinilai buruk oleh mesin pencari.
Meta Keyword : merupakan meta data yang ada di tiap halaman web. Fungsinya agar mesin pencari mengenali kata kunci dari halaman tersebut.
Jika ada yang mengetikan kata kunci tersebut di mesin pencari, maka halaman tersebut kemungkinan akan muncul.
Meta keyword disarankan berjumlah maksimal 20 keyword per halaman.
Optimalisasi website melalui metode ini lebih bersifat teknis karena yang harus dioptimize adalah halaman website itu sendiri.
Metode ini berpengaruh sekitar 60% terhadap SERP berdasarkan kata kunci yang Anda bidik.
Untuk melakukan optimalisasi onpage, dibutuhkan kemampuan teknis minimal menguasai dasar-dasar HTML.
Sebelum membahas teknis onpage, kita juga harus mempertimbangkan faktor lain yang tidak kalah penting karena mesin pencari juga sangat mempertimbangkan faktor berikut ini :
Lokasi Server/Hosting :
lokasi ini sangat berpengaruh terhadap hasil dari pekerjaan SEO yang Anda lakukan.
Jika lokasi server anda di Indonesia, maka pengunjung dari Indonesia akan jauh lebih cepat mengakses dibanding pengunjung dari USA. Namun demikian, dalam kaitannya dengan SEO, hosting di USA lebih optimal untuk kepentingan SEO karena mesin pencari akan lebih cepat melakukan penelusuran di web anda, belum lagi untuk kegiatan link building (yang akan dibahas nanti) sering sekali portal harus memvalidasi link tersebut apakah valid atau tidak dan yang sering terjadi adalah portal tersebut gagal memvalidasi karena akses ke server di indonesia sangat lambat.
Lagi pula biasanya sewa hosting server Indonesia lebih mahal ketimbang server USA.
Mudah-mudahan ke depannya, kualitas internet Indonesia bisa lebih baik lagi sehingga layanan hosting Indonesia tidak kalah dengan hosting asing.
Keterkaitan Nama Domain :
mesin pencari akan lebih mudah memunculkan website anda pada halaman awal jika nama domain anda mendukung.
Misalnya anda membidik kata kunci “software akuntansi” atau “software akunting” maka website yang memiliki nama domain mengandung kata “software akuntansi” atau “software akunting” akan lebih mudah muncul.
Contohnya :
softwareakuntansi.com, softwareakuntansi.net, softwareakunting.net, softwareakuntansigratis.net dan sejenisnya.
Nama domain yang mendukung kata kunci biasanya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam saja atau paling lama seminggu untuk tampil di halaman awal mesin pencari. Caranya cukup mudah yakni upload website anda yang telah dioptimalisasi dengan metode Onpage SEO lalu lakukan beberapa metode Offpage SEO yang akan dibahas nanti.
Jika tidak banyak pesaing yang memiliki PR tinggi, niscaya web Anda bisa tampil di halaman pertama. Silahkan lihat kembali pembahasan dihalaman sebelumnya tentang tingkat kompetisi web di mesin pencari untuk mencari tahu apakah kata kunci yang Anda targetkan memiliki pesaing banyak atau tidak.
Jadi jika anda menghendaki pekerjaan SEO yang lebih ringan, belilah nama domain yang sesuai dengan kata kunci yang anda bidik. Namun demikian, nama domain yang tidak serupa dengan kata kunci tetap memiliki kesempatan untuk tampil pada halaman awal namun pekerjaan SEO yang dilakukan akan lebih berat.
Nama domain yang terbaik adalah .com, .net dan .org jadi usahakan memilih nama domain dengan ekstensi tersebut.
Jika anda sudah terlanjur membeli nama domain dalam bentuk nama perusahaan atau merek, saya menyarankan anda untuk tetap membeli nama domain yang mengandung kata kunci.
Tentunya antara satu domain dengan domain yang lain janganlah memiliki konten yang sama persis karena bisa dianggap duplikasi konten atau alternatif lain gunakan metode 301 redirect.
Anda cukup membuat script PHP dibawah ini, namai dengan file “index.php” lalu upload ke hosting domain perusahaan/merek yang sudah terlanjur dibeli.
<?
Header( "HTTP/1.1 301 Moved Permanently" );
Header( "Location: http://www.domain-kata kunci-anda.com" );
?>
Saya juga menyarankan anda untuk menggunakan nama domain berbayar ketimbang memakai nama domain dan hosting gratisan karena segalanya yang bersifat gratisan kurang terlihat profesional dan tidak ada jaminan yang gratisan itu akan langgeng.
Bounce Rate Adalah berapa persen pengunjung yang datang ke website anda lalu meninggalkan website anda begitu saja tanpa melakukan browsing lebih dalam di website anda.
Semakin tinggi bounce rate maka website akan sulit masuk halaman awal SERP.
Jadi sehebat apapun metode SEO yang anda lakukan nantinya akan sia-sia karena banyak pengunjung web yang ternyata tidak suka dengan website anda.
Penyebabnya bisa jadi karena konten anda tidak berguna, terlalu banyak iklan, navigasi yang tidak jelas, desain yang penuh dengan animasi sehingga memberatkan dan lain sebagainya.
Jadi Anda harus memastikan bahwa website anda layak dikunjungi dan pengunjung mendapat keuntungan atau manfaat dari informasi yang terdapat di website Anda.
Oke, sekarang kita lanjutkan topik inti yaitu metode Onpage SEO. Metode ini merupakan teknis yang harus dikuasai karena Anda harus “mengoprek” halaman website anda sendiri.
Disarankan mengerti dasar-dasar HTML terlebih dahulu agar lebih mahir dalam mengerjakannya. Adapun komponen dasar metode Onpage SEO adalah :
Title (judul) : di tiap halaman website, pemberian judul yang tepat akan membantu website menempati SERP yang tinggi.
Berikut tag title yang biasanya terdapat pada tiap halaman :
Format Title : < title >Tulis Judul Halaman disini…< / title >
Judul halaman yang baik adalah yang mengandung kata kunci yang telah kita bidik.
Optimalnya adalah 64 karakter karena inilah yang akan ditampilkan di SERP.
Jika web kita menjual software akutansi maka contoh pemberian judul yang baik misalnya :
< title >Software Akuntansi | Laporan Keuangan Jadi Mudah< / title >
Jika Anda memiliki brand atau merek yang harus dikenal banyak orang, maka bisa meletakan merek tersebut pada judul halaman.
Misalnya Anda memiliki produk dengan merek “Zorro Accounting”, maka bisa membuat judul halaman menjadi seperti :
< title >Software Akuntansi Indonesia | ZorroAccounting< / title >
Pastikan pada tiap halaman website Anda tidak memiliki judul yang sama (duplicate title) karena akan dinilai buruk oleh mesin pencari.
Meta Keyword : merupakan meta data yang ada di tiap halaman web. Fungsinya agar mesin pencari mengenali kata kunci dari halaman tersebut.
Jika ada yang mengetikan kata kunci tersebut di mesin pencari, maka halaman tersebut kemungkinan akan muncul.
Meta keyword disarankan berjumlah maksimal 20 keyword per halaman.
Format Meta Keyword :
< meta name = " keywords " content = " isi kata kunci anda disini... " >
contoh penerapan :
< meta name = " keywords" content = " software akuntansi keuangan, software akuntansi, software accounting indonesia, software akunting, software laporan keuangan, accounting software" >
Meta Description : merupakan penjelasan atau uraian singkat dari suatu halaman.
Teks pada meta description inilah yang biasanya muncul di halaman hasil pencarian dari mesin pencari. Disarankan panjang meta ini maksimal 150 karakter.
Format Meta Description:
< meta name = " description " content = " isi penjelasan halaman web disini..." >
Contoh Penerapan :
< meta name = " description " content = " Sofwate Akuntansi Zorro dapat membuat laporan keuangan semudah memasak air " >
Header (H1,H2,H3,H4,H5,H6) Merupakan tag-tag pada halaman web yang memiliki pengaruh terhadap mesin pencari.
Tag header biasanya digunakan sebagai judul (headline).
Untuk penerapan header, sangat dianjurkan agar teks yang berada di header tersebut berupa kata kunci yang ditargetkan.
< h1>Kata kunci Paling Penting No.1< /h1>
< h2>Kata kunci Paling Penting No.2< /h2>
< h3>Kata kunci Paling Penting No.3< /h3>
< h4>Kata kunci Paling Penting No.4< /h4>
< h5>Kata kunci Paling Penting No.5< / h5 >
< h6>Kata kunci Paling Penting No.6< / h6 >
Jangan sampai terjadi duplikat tag h1 karena akan memperburuk peringkat situs Anda.
Ada trik untuk mengakalinya agar tag h1 judul blog dan judul postingan tidak duplikat, yakni dengan memilih h1 untuk judul blog dan h2 untuk judul postingan.
Tag header yang paling penting adalah H1 sampai dengan H3.
Jadi pastikan halaman website anda memiliki tag H1-H3.
URL Page
Format URL pada suatu halaman sangat menentukan posisi atau rangking halaman website tersebut. URL yang disukai mesin pencari adalah yang berbentuk teks.
Biasa disebut SEO Friendly URL. Contoh URL yang buruk :
http://www.domainkamu.com/?id=142&cat=8917
URL diatas sangat tidak disukai mesin pencari karena sulit dipahami.
Contoh URL yang baik :
http://www.domainkamu.com/ini-judul-halaman-web-saya
URL diatas disukai mesin pencari karena dapat di identifikasi secara lebih mudah tema halaman tersebut.
Optimalisasi Link (Tautan)
Semua tautan yang ada di halaman web terdiri dari internal link dan external link.
Internal link adalah tautan yang menuju halaman lain di website tersebut dalam satu domain.
Format link : < a href = ”tulis URL anda disini ” >Anchor< / a>
Contoh :
< a href = ”halaman-1.html” >Halaman 1< / a >
< a href = ”halaman-2.html ” >Halaman 2< / a >
Adapun anchor sebaiknya di isi dengan kata kunci yang ditargetkan.
Misalnya : < a href = ” software-akuntansi.html” >Software Akuntansi< / a >
< a href=” software-apotik.html ” >Software Apotik< / a >
Mesin pencari tidak menyukai tautan yang mengandung javascript.
Ini biasanya terjadi pada website yang memiliki menu berbasis drop down.
Contoh tautan menu dengan javascript :
Solusinya adalah dropdown menu sebaiknya menggunakan CSS ketimbang javascript.
Sitemap
Dari keseluruhan internal linknantinya akan membentuk peta website.
Dan untuk memudahkan mesin pencari membentuknya maka kita sebaiknya membuat SITEMAP.
Sitemap merupakan peta atau navigasi dari keseluruhan isi website Anda.
Adanya sitemap akan memudahkan mesin pencari melakukan crawling. Jika web anda menggunakan CMS seperti joomla, wordpress, drupal sudah tersedia plugin yang siap pakai.
Jika web anda dibuat sendiri, maka anda bisa membuat sendiri secara manual sitemap tersebut.
Cara pembuatan sitemap bisa anda lihat di http://www.Google.com/support/webmasters/bin/answer.py?answer=34657.
Alternatif lain anda bisa menggunakan sitemap generator yang tersedia di internet seperti www.xml-sitemaps.com.
Tips lain yang perlu diketahui adalah agar berhati-hati memberikan link external (outbound link) di web anda. Link external adalah link yang menuju web orang lain.
Biasanya antar sesama webmaster suka bertukar link (link exchange atau two way link).
Google tidak menyukai link exchange dan lebih menyukai one way link atau link satu arah karena web anda dianggap lebih berkualitas.
Namun demikian exchange link tetap bisa dilakukan dengan cara memberikan tag “nofollow”.
Contoh :
<
a href=”http://www.domain.com” title=”domain.com”
rel=”nofollow”>domain.com</a>
Dengan memberikan tag “nofollow” maka mesin pencari akan mengabaikan link tersebut.
Tag “nofollow” juga bisa diberikan untuk link-link internal yang tidak terlalu penting seperti Contact Us, Privacy Policy dan sejenisnya sehingga website anda nantinya hanya mengandung link-link yang berkualitas dimata mesin pencari.
Setelah memiliki sitemap, maka kita harus men-submit sitemap tersebut ke search engine Google melalui Googe Webmaster Tool.
1. Kunjungi www.Google.com/webmasters/tools/
2. Jika anda sudah memiliki account silahkan login, jika belum maka bisa mendaftar terlebih dahulu dengan mengklik “Create an account now”
Lengkapi semua form required yang diperlukan.
Lalu klik “I accept.
Created my account”.
Anda akan menerima email konfirmasi yang anda harus klik untuk memverifikasinya.
Jika pendaftaran sudah berhasil, loginlah kemudian di halaman HOME, klik “Add a Site” dan masukan alamat/URL web anda kemudian klik “Continue”.
Selanjutnya anda diminta untuk memverifikasi website tersebut dengan memasukan tag khusus ke dalam file awal pada website anda.
Contoh tag yang harus dimasukan : < meta name = "Google-site-verification" content="i0bpEeWQYzPeZ6HXzTyG9C5OlaB00p4JPMJV-74mCQc" / >
masukan tag tersebut diatas pada file awal website yang biasanya berupa file index.html atau index.php atau home.html dan lain sebagainya.
Tag ini dimasukan diantara tag < head > < / head >.
Contoh :
< html > < head > < meta name = "Google-site-verification" content="i0bpEeWQYzPeZ6HXzTyG9C5OlaB00p4JPMJV-74mCQc" / > < title > My title < / title > < / head > < body > page contents < / body > < / html >
Jika sudah dimasukan maka anda bisa klik “Verify”
Pada menu dashboard disebelah kiri klik “Site Configuration”
kemudian “Sitemaps”, klik “Submit a Sitemap”
lalu masukan URL dimana file sitemap.xml anda tersebut berada lalu akhiri dengan klik “Submit Sitemap”.
Kemudian tunggulah hingga Google selesai memverifikasinya.
Dengan memanfaatkan sitemap, mesin pencari bisa mengetahui rangkuman dari seluruh konten di web anda termasuk seberapa sering perubahan yang terjadi di web anda.
Optimalisasi gambar (image)
Jika website anda memiliki gambar, maka harus dioptimalkan agar mesin pencari bisa membaca tema dari gambar tersebut sehingga web anda dipandang lebih “bersahabat” dengan mesin pencari. Format HTML tag untuk gambar :
< img alt=" ”keyword”/" src=" picture.jpg" />
Faktor yang penting pada tag diatas adalah “alt” karena dari variabel “alt” inilah mesin pencari akan mengetahui tema dari gambar tersebut.
Selain itu nama file gambar juga turut mempengaruhi optimalisasi ini. Jika nama filenya panjang, maka gunakan tanda pemisah minus atau hyphen.
Contoh penerapan tag gambar yang baik :
< img src =”software-akuntansi. jpg” alt =”software akuntansi indonesia” / >
Nama file gambar juga memiliki pengaruh.
Nama file “software-akuntansi.jpg” adalah lebih baik dari pada “DSC99817.jpg”
karena mesin pencari akan memahami bahwa gambar di website anda adalah mengenai topik software akuntansi.
Relevansi konten
konten harus relevan dengan title, keyword dan deskripsi pada tiap halamannya.
Misalnya jika suatu halaman berjudul “software akuntansi” maka isinya jangan tentang “pempek palembang” karena hal tersebut tidak relevan.
Pemberian huruf miring atau tebal akan lebih menegaskan relevansi konten tersebut.
Contoh penerapan :
Di seluruh dunia sangat banyak software akuntansi yang berkualitas. Namun jika anda memilih yang berbahasa Indonesia pilihan yang terbaik adalah software akuntansi zorro.
Duplikasi Konten
Hindari membuat website yang sama persis kontennya dan berada di server yang sama.
Ini terjadi biasanya jika anda menyewa hosting unlimited dimana anda bisa menghosting beberapa website.
Misalnya Anda membuat website di www.contoh1.com dan di www.contoh2.com
dimana kedua website tersebut memiliki konten yang sama dan berada pada server (IP address) yang sama.
Ini akan membuat website anda tidak akan di indeks oleh google.
Hindari Website yang memiliki banyak gambar dan animasi flash.
Mesin pencari sangat menyukai website yang berbasis teks karena mudah di identifikasi topik yang berkaitan dengan website tersebut. Jika anda menggunakan animasi seperti Flash pastikan tidak banyak ditempatkan dihalaman web karena mesin pencari tidak menyukai flash (sulit di identifikasi).
Berbeda halnya dengan gambar yang bisa di-identifikasi sepanjang anda menggunakan tag ALT pada gambar tersebut).
Namun gambar pun usahakan tidak mendominasi halaman web agar mesin mencari lebih mudah dan lebih cepat menjelajah web anda. Rangkuman metode SEO Onpage bisa Anda lihat pada gambar berikut ini :
Gambar diatas merupakan contoh optimalisasi SEO Onpage pada sebuah halaman dengan kata kunci atau keyword “vintage guitars”. Dimulai dari Title, Meta Description, URL Page, HTML Tag, Image Tag sampai dengan konten.
RSS (Really Simple Syndication)
RSS adalah sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan (diantaranya dan kebanyakan) situs web berita dan weblog.
RSS digunakan secara luas oleh komunitas weblog untuk menyebar ringkasan tulisan terbaru di jurnal, kadang-kadang juga menyertakan artikel lengkap dan bahkan gambar dan suara.
Jadi website anda wajib memiliki RSS. Biasanya web yang terbuat dari CMS seperti wordpress, joomla dan sejenisnya sudah memiliki fitur ini. Jika website anda bukan termasuk CMS maka anda bisa membuat RSS sendiri baik dengan pemrograman maupun dengan mendaftar di layanan gratis RSS Builderseperti di http://www.icerocket.com, http://www.hostmyrss.com dan http://www.ponyfish.com.
Manfaat RSS adalah orang bisa membaca artikel atau berita terbaru dari beberapa website sekaligus misalnya detik.com,kompas.co.id, cnet.com dan lain sebagainya cukup dari satu layar saja yakni dengan menggunakan software RSS reader yang bisa di install di PC seperti di http://www.rssreader.com ataupun RSS reader yang berbasis web seperti di http://www.Google.com/ig atau http://add.my.yahoo.com contoh website yang memiliki fitur RSS :
Pada gambar adalah web/blog yang berbasis CMS dengan menggunakan Wordpress.
Disamping kanan ada Icon RSS yang menunjukan bahwa blog tersebut memiliki RSS.
Jika icon tersebut kita klik maka tampilannya adalah dalam format XML yang jika dilihat dari browser Firexfox tampilannya adalah sebagai berikut :
Untuk pembaca atau mereka yang ingin berlangganan artikel, selanjutnya tinggal mendaftarkan saja URL RSS tersebut ke software RSS reader.
Untuk kepentingan SEO, URL RSS tersebut nantinya bisa didaftarkan ke RSS Direktori agar website kita meningkat trafiknya.