-->

Diabetes mellitus (metabolik endokrin)

Diabetes mellitus

merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikiemia kronik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

Dalam praktik sehari-hari DM tipe 2 yang paling sering ditemui, sehingga pembahasan lebih banyak difokuskan pada DM tipe 2.
Diabetes mellitus


PENDEKATAN DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis DM:
  1. Gejala kalsik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200mg/dl
  2. Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa (tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam) ≥ 126 mg/dL
  3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dl

Anamnesis
  • Gejala yang timbul
  • Hasil pemeriksaan laboratorium terdahulu meliputi : glukosa darah, A1C, dan hasil permeriksaan khusus yang terkait DM.
  • Pola makan, status nutrisi, dan riwayat perubahan berat badan
  • Riwayat tumbuh kembang pada pasien anak/dewasa muda
  • Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya secara lengkap, termasuk terapi gizi medis dan penyuluhan yang telah diperoleh tentang perawatan DM secara mandiri, serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapi kesehatan
  • Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang digunakan, perencanaan makan dan program latihan jasmani.
  • Riwayat komplikasi akut (ketoasidosis diabetic, hiperosmolar hiperglikemia, dan hipoglikemia)
  • Riwayat infeksi sebelumnya, terutama infeksi kulit, gigi, dan traktus urogenitalis serta kaki
  • Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronik (komplikasi pada ginjal,jantung, susunan saraf, mata, saluran pencernaan dll.)
  • Pengobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap glukosa darah
  • Faktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat penyakit jantung koroner, obesitas, dan riwayat penyakit keluarga (termasuk penyakit DM dan endokrin lain)
  • Riwayat penyakit dan pengobatan diluar DM
  • Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, dan status ekonomi
  • Kehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan

Pemeriksaan Fisik
  • Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang
  • Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk jari
  • Pemeriksaan funduskopi
  • Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid
  • Pemeriksaan jantung
  • Evaluasi nadi, baik secara palpasi maupun dengan stetoskop
  • Pemeriksaan kulit (acantosis nigrican dan bekas tempat penyuntikan insulin) dan pemeriksaan neurologis
  • Pengukuran tekanan darah, termasuk pengukuran tekanan darah dalam posisi berdiri untuk mencari kemungkinan adanya hipotensi ortostatik, serta ankle brachial index (ABI), untuk mencari kemungkinan penyakit pembuluh darah arteri tepi
  • Tanda-tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan DM tipe lain

Pemeriksaan Penunjang
  • Glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial
  • HbA1C
  • Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida)
  • Kreatinin serum
  • Albuminuria
  • Keton, sedimen, dan protein dalam urin
  • Elektrokardiogram
  • Foto sinar x dada

Diagnosis Banding

Hiperglikemia reaktif, Pre diabetes

PENATALAKSANAAN

Nonfarmakologis
  • Edukasi
  • Terapi gizi medis
  • Kebutuhan kalori

Farmakologis
Diabetes mellitus (metabolik endokrin)Diabetes mellitus (metabolik endokrin)
Indikasi Pemberian Insulin
  • Indikasi Mutlak : DM Tipe 1
  • Indikasi Relatif :
  • Gagal mencapai target dengan penggunaan kombinasi OHO dosis optimal (3-6 bulan) DM Tipe 2 rawat jalan dengan :
    • Kehamilan
    • Infeksi paru (tuberkulosis)
    • Kaki diabetik terinfeksi
    • Fluktuasi glukosa darah yang tinggi
    • Riwayat ketoasidosis berulang
    • Riwayat pankreatektomi
Diabetes mellitus (metabolik endokrin)

KOMPLIKASI
Ketoasidosis diabetik (KAD), status hiperglikemia hiperosmolar (SHH), hipoglikemi, retinopati, nefropati, neuropati, penyakit kardiovaskular.

PROGNOSIS

Diabetes

menyebabkan kematian pada 3 juta orang setiap tahun (1,7 -5,2% kematian di dunia)

REFERENSI
  1. PERKENI. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2011.
  2. The Expert Committee on The Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Report of The Expert Committee on The Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care, Jan 2003;26(Suppl. 1 )
  3. Suyono S. Type 2 Diabetes Mellitus is a Beta-Cell Dysfunction. Prosiding Jakarta Diabetes Meeting 2002: The Recent Management in Diabetes and Its Complications : From Molecular to Clinic. Jakarta, 2-3 Nov 2002. Simposium Current Treatment in Internal Medicine 2000. Jakarta, 11-12 November 2000:185-99.
  4. Inzucch SE, Bergenstal RM, Buse JB et al. Management of HyperglycemiainType2 Diabetes: A Patient-Centered Approach. Position Statement of the American Diabetes Association (ADA) and the European Association for the Study of Diabetes (EASD).Diunduh dari http://care. diabetesjournals.org/content/35/6/1364.full.pdf+html pada tanggal 7 Juni 2012
Diabetes mellitus (metabolik endokrin) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown