Menurut salah satu sumber, Sunan Kudus adalah putra Raden Usman haji bergelar Sunan Ngudung dari Jipang Panolan.
Ada yang mengatakan letak Jipang Panolan ini sebelah utara kota Blora.
Di dalam Babad Tanah Jawa, disebutkan bahwa Sunan Ngudung pernah memimpin pasukan Demak Bintoro yang berperang melawan pasukan Majapahit.
Sunan Ngudung selaku senopati Demak berhadapan dengan Raden Husain atau Adipati Terung dari Majapahit.
Dalam pertempuran yang sengit dan saling mengeluarkan aji kesaktian itu Sunan Ngudung gugur sebagai pahlawan sahid.
Kedudukannya sebagai senopati Demak kemudian digantikan oleh Sunan Kudus yaitu putranya sendiri yang bernama asli Ja'far Sodiq.
Pasukan Demak hampir saja menderita kekalahan, namun melalui siasat Sunan Kalijaga, dan bantuan pusaka (persenjataan) dari Raden Patah yang dibawa dari Palembang kedudukan Demak dan Majapahit akhirnya berimbang.
Keadaan ini tentu bukan semata-mata berkat siasat Sunan Kalijaga dan bantuan pusaka Raden Patah, tetapi karena izin Allah, siasat itu dapat merubah keadaan peperangan itu.
Selanjutnya melalui jalan diplomasi yang dilakukan Patih Wanasalam dan Sunan Kalijaga, peperangan itu dapat dihentikan.
Adipati Terung yang memimpin lasykar Majapahit diajak damai dan bergabung dengan Raden Patah yang ternyata adalah kakaknya sendiri.
Kini keadaan berbalik.
Adipati Terung dan pengikutnya bergabung dengan tentara Demak dan menggempur tentara Majapahit hingga ke belahan timur.
Pada akhirnya perang itu dimenangkan oleh pasukan Demak.
Ada yang mengatakan letak Jipang Panolan ini sebelah utara kota Blora.
Di dalam Babad Tanah Jawa, disebutkan bahwa Sunan Ngudung pernah memimpin pasukan Demak Bintoro yang berperang melawan pasukan Majapahit.
Sunan Ngudung selaku senopati Demak berhadapan dengan Raden Husain atau Adipati Terung dari Majapahit.
Dalam pertempuran yang sengit dan saling mengeluarkan aji kesaktian itu Sunan Ngudung gugur sebagai pahlawan sahid.
Kedudukannya sebagai senopati Demak kemudian digantikan oleh Sunan Kudus yaitu putranya sendiri yang bernama asli Ja'far Sodiq.
Keadaan ini tentu bukan semata-mata berkat siasat Sunan Kalijaga dan bantuan pusaka Raden Patah, tetapi karena izin Allah, siasat itu dapat merubah keadaan peperangan itu.
Selanjutnya melalui jalan diplomasi yang dilakukan Patih Wanasalam dan Sunan Kalijaga, peperangan itu dapat dihentikan.
Adipati Terung yang memimpin lasykar Majapahit diajak damai dan bergabung dengan Raden Patah yang ternyata adalah kakaknya sendiri.
Kini keadaan berbalik.
Adipati Terung dan pengikutnya bergabung dengan tentara Demak dan menggempur tentara Majapahit hingga ke belahan timur.
Pada akhirnya perang itu dimenangkan oleh pasukan Demak.