Demam berdarah dengue
merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus serta memenuhi kriteria WHO untuk demam berdarah dengue.
Anamnesis
Demam mendadak tinggi dengan tipe bifasik disertai oleh kecenderungan perdarahan (perdarahan kulit, perdarahan gusi, epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.), sakit kepala, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, nyeri dibelakang mata, mual muntah, pemanjangan siklus menstruasi.
Riwayat penderita DBD di sekitar tempat tinggal, sekolah, atau di tempat kerja diwaktu yang sama.
Pasien dapat juga datang dengan keluhan sesak, lemah, hingga penurunan kesadaran.
Pemeriksaan Fisik
- Demam
- Gejala infeksi viral seperti : injeksi konjungtiva, mialgia, atralgia
- Tanda perdarahan: ptekie, purpura, ekimosis.
- Hepatomegali
- Tanda - tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites, edema.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah rutin : leukopenia, trombositopenia hemokonsentrasi
- Serologi: IgG - IgM antidengue (+), pemeriksaan protein virus NS-1 Dengue
- Foto thoraks: penumpulan sudut kostofrenikus
- USG Abdomen: double layer pada dinding kandung empedu, atau asites
Kriteria Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue menurut WHO 1997
- Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik
- Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
- Uji bendung positif
- Ptekie, ekimosis, atau purpura
- Perdarahan mukosa ( tersering epistaksis atau perdarahan gusi ), atau perdarahan di tempat lain
- Hematemesis atau melena
- Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml)
- Terdapat minimal satu tanda - tanda plasma leakage sebagai berikut :
- Peningkatan hematokrit > 20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin
- Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya
- Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, atau hiponatremia
Derajat Keparahan Demam Berdarah Dengue
- Derajat I: Demam disertai gejala - gejala konstitusional yang tidak spesifik.
Satu-satunya manifestasi perdarahan adalah hasil uji tourniquet positif - Derajat II: Sebagai tambahan dari manifestasi pasien derajat I, terdapat perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan / atau perdarahan lainnya.
- Derajat III: Kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi yang lemah dan cepat, menyempitnya tekanan nadi (20 mmHg atau kurang) atau hipertensi, serta gelisah dan kulit teraba dingin
- Derajat IV: Renjatan/syok berat dengan nadi dan tekanan darah yang tidak terdeteksi
DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS)
DSS dapat ditegakkan jika semua gejala kriteria DBD terpenuhi ditambah bukti adanya kegagalan sirkulasi seperti :
- Nadi lemah dan cepat
- Tekanan nadi sempit (20 mmHg)
- Atau adanya manifestasi :a. Hipotensi; b.akral dingin,lembab dan gelisah
DIAGNOSIS BANDING
Demam akut lain yang disertai trombositopenia seperti demam tifoid, malaria, chikungunya.
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologis
- Istirahat, makanan lunak, tingkatkan asupan cairan oral
- Pantau tanda-tanda syok, terutama pada transisi fase febris (hari ke 4-6)
- Klinis: tingkat kesadaran, nadi, tekanan darah
- Laboratorium: Hb, Ht, Trombosit, Leukosit
Farmakologis
- Simtomatis: antipiretik parasetamol bila demam
- Tatalaksana terinci dapat dilihat pada gambar protokol tatalaksana DBD
- Cairan intravena: Ringer laktat atau ringer asetat 4-6 jam/kolf.
Evaluasi jumlah cairan, kondisi kliis, perbaikan/perburukan hemokonsentrasi.
Koloid/plasma ekspander pada DBD stadium III dan IV bila diperlukan. - Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
- Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III dan IV dengan Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID)
Protokol 2: Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat
Protokol 3: Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht > 20%
Protokol 4: Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD dewasa
Protokol 5: Penatalaksanaan Sindroma Syok Dengue pada dewasa
- Takikardi
- Capillari refill time (2 detik)
- Kulit dingin, lembab dan pucat
- Nadi perifer lemah atau hilang
- Perubahan status mental
- Oliguria
- Peningkatan mendadak Ht atau peningkatan kontinyu Ht setelah terapi cairan diberikan
- Tekanan nadi sempit (20 mmHg)
- Hipotensi
KOMPLIKASI
Renjatan (syok), ensefalopati dengue, perdarahan saluran cerna, KID
REFERENSI
- Braunwald E,Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson Jl.Infection caused by arthropod and rodent -borne viruses.Harrisson's Principle of Internal Medicine.17th ed.New York: McGraw-Hill Companies; 2009:1230,1239
- Suhendro LN, Khie C, Herdiman TP.Demam Berdarah Dengue.Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 5.Jakarta.Interna Publishing;2009:2773-9
- World Health organization.Dengue hemorrhagic Fever: Diagnosis,treatment,prevention,and control. 2nd ed.Geneva:World Health Organization Publication;1997