Adab Menyambut Bulan Safar
A. Sebelum Bulan Safarhendaknya:
1. Niatlah bersafar.
bila anda sedang berpuasa maka niatlah berbuka, jika harus berbuka terlebih dahulu sebelum berangkat maka itupun boleh.
2. Beristikharahlah terlebih dahulu kepada Allah mengenai rencana safar anda itu, dengan shalat dua raka`at kemudian berdo`a dengan do`a istikharah.
3. Bertobatlah dari segala kemaksiatan dan mohonlah ampun kepada Alloh dari segala dosa yang telah diperbuat.
4. Kembalikan barang-barang pinjaman dan amanat-amanat kepada yang berhak, bayarlah hutang dan berpesanlah kebaikan kepada keluarga dan do’akan:
5. Sedangkan yang ditinggal menjawab dengan do’a:
6. Bawalah perbekalan secukupnya, seperti air, makanan dan uang. Janganlah membawa lonceng atau anjing karena tidak disukai malaikat (HR. Muslim no.; 2113, 2114 dll)
7. Carilah teman yang shalih dalam perjalanan.
Bagi perempuan pergilah dengan mahramnya.
Rasulullah bersabda:
“Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang aku ketahui di dalam kesendirian, niscaya tidak ada orang yang menunggangi kendaraan (musafir) yang berangkat di malam hari sendirian.”(HR. Al-Bukhari)
8. Angkatlah salah satu dari anda sebagai pemimpin (amir).
Rasulullah bersabda:
“Apabila tiga orang keluar untuk safar, maka hendaklah mereka mengangkat seorang pemimpin di antara mereka.”(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani).
B. Saat Bulan Safar:
1. Berangkatlah safar pada pagi (dini) hari atau sore hari.Rasulullah bersabda:
“Ya Allah, berkahilah bagi ummatku di dalam kediniannya.”
Dan juga bersabda:
“Hendaknya kalian memanfaatkan waktu senja, karena bumi dilipat di malam hari.”(HR. Abu Daud)
2. Ucapkan selamat tinggal kepada keluarga, kerabat dan teman-teman.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu dan penutup-penutup amal perbuatanmu.”(HR. At-Tirmidzi)
3. Baca basmalah.
dan apabila telah berada di atas kendaraan bertakbirlah tiga kali, kemudian baca do’a safar berikut ini:
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadamu di dalam perjalanan kami ini kebajikan dan ketaqwaan, dan amal yang Engkau ridhai.
Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan dekatkanlah jaraknya.
Ya Allah, Engkau adalah Penyerta kami di dalam perjalanan ini dan Pengganti kami di keluarga kami.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bencana safar dan kesedihan pemandangan, dan keburukan tempat kembali pada harta dan keluarga.”(HR. Muslim).
C. Di Tengah Bulan Safar.
1. Bertakbirlah di saat jalan menanjak dan bertasbihlah di saat menurun.Sahabat Jabir menuturkan:
“Apabila jalan kami menanjak, maka kami bertakbir, dan apabila menurun maka kami bertasbih.”(HR. Al-Bukhari).
2. Berdo’alah selalu di tengah perjalanan, karena do’a musafir itu mustajab (mudah dikabulkan) dan perbanyaklah sedekah.
3. Apabila beristirahat carilah tempat yang aman jauh dari jalan.
karena Rasulullah bersabda:
"Apabila kamu hendak mampir untuk beristirahat, maka menjauhlah dari jalan, karena jalan itu adalah jalan binatang melata dan tempat tidur bagi binatang-binatang di malam hari.”(HR. Muslim).
4. Selama Safar gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
5. Jagalah shalat dengan baik termasuk jamak dan qosornya.
6. Segera kembalilah ke kampung halaman setelah menunaikan keperluan.
Abu Hurairah menyebutkan:
Apabila salah seorang kamu telah menunaikan hajatnya dari safar yang dia lakukan, maka segeralah ia kembali ke kampungnya.”(Muttafaq ’alaih)
D. Setelah Safar.
1. Apabila kembali ke kampung halaman jangan masuk ke rumah di malam hari, kecuali jika sebelumnya anda memberi tahu terlebih dahulu.Jabir menuturkan:
“Nabi melarang seseorang mengetuk rumah (membangunkan) keluarganya di malam hari.”(Muttafaq ’alaih)
2. Di saat datang singgahlah di masjid terlebih dahulu, shalatlah dua rakaat.
Ka`ab bin Malik meriwayatkan:
“Bahwasanya Nabi apabila datang dari perjalanan (safar), maka beliau langsung menuju masjid dan di situ beliau shalat dua raka`at.”(Muttafaq ’alaih).
3. Berdo’alah.