-->

Bijak Dalam Berdakwah (Kisah Sunan Bonang)

Dalam berdakwah Raden Makdum Ibrahim ini sering mempergunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka, yaitu berupa seperangkat gamelan yang disebut Bonang. 
Bonang adalah sejenis kuningan yang ditonjolkan di bagian tengahnya. 

Bila benjolan itu dipukul dengan kayu lunak maka timbullah suaranya yang merdu di telinga penduduk setempat. 

Lebih-lebih bila Raden Makdum Ibrahim sendiri yang membunyikan alat musik itu. 

Beliau adalah seorang Wali yang mempunyai cita rasa seni yang tinggi, sehingga apabila beliau bunyikan pengaruhnya sangat hebat bagi para pendengarnya. 
Bijak Dalam Berdakwah (Kisah Sunan Bonang)

Setiap Raden Makdum Ibrahim membunyikan Bonang pasti banyak penduduk yang datang ingin mendengarkannya. 

Dan tidak sedikit dari mereka yang ingin belajar membunyikan Bonang sekaligus melagukan tembang-tembang ciptaan Raden Makdum Ibrahim. 
Begitulah siasat Raden Makdum Ibrahim yang dijalankan penuh kesabaran.

 Setelah rakyat berhasil direbut simpatinya tinggal mengisikan saja ajaran agama Islam kepada mereka. Tembang-tembang yang diajarkan Raden Makdum Ibrahim adalah tembang yang berisikan ajaran agama Islam.

Sehingga tanpa terasa penduduk sudah mempelajari agama Islam dengan senang hati, bukan dengan paksaan. Murid-murid Raden Makdum Ibrahim sangat banyak, baik yang berada di Tuban, Pulau Bawean, Jepara, Surabaya, maupun Madura. 

Karena beliau sering mempergunakan Bonang dalam berdakwah maka masyarakat memberinya gelar Sunan Bonang.
Bijak Dalam Berdakwah (Kisah Sunan Bonang) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown